:)

biarkan gue berkarya disini , buat nulis smua isi hati gue :p

Sabtu, 04 Juni 2011

look my looklet ;)



















































what do you think ? ;)

Avril Lavigne - When You're Gone





I've never felt this way before
Everything that I do reminds me of you
And the clothes you left, they lie on the floor
And they smell just like you, I love the things that you do

When you walk away I count the steps that you take

Do you see how much I need you right now?

When you're gone
The pieces of my heart are missing you
And when you're gone
The face I came to know is missing too

And when you're gone
The words I need to hear to always get me through
The day and make it ok
I miss you

We were made for each other
Out here forever
I know we were, yeah

And all I ever wanted was for you to know
Everything I'd do, I'd give my heart and soul
I can hardly breathe I need to feel you here with me, yeah

When you're gone
The pieces of my heart are missing you
And when you're gone
The face I came to know is missing too

And when you're gone
All the words I need to hear will always get me through
The day and make it ok
I miss you

Minggu, 13 Maret 2011

Tong Hua Cover - English/Chinese by Jason Chen & J Rice




Don’t know how long
It’s been a while since
You told me…your favorite story

It’s been on my mind
Driving me crazy
Am I the reason that (you’re crying now)

I see the tears in your eyes
They tell me you don’t believe
That I can’t be…your prince charming

Maybe you can’t understand
But when you (said you loved me)
My life was (changed and I wish you could see)

I’m willing to
be the one
and the angel that you love
with open arms
I’ll always be there

You must believe
That you and me
Will end up happily
In our own fairytale story

Ni ku zhe dui wo shuo
Tong hua li dou shi pian ren de
Wo bu ke neng shi ni de wang zi
Ye xu ni bu hui dong
Cong ni shuo ai wo yi hou
Wo de tian kong xing xing dou liang le

wo yuan bian cheng tong hua li
ni ai de na ge tian shi
zhang kai shuang shou
bian cheng chi bang shou hu ni
ni yao xiang xin
xiang xin wo men hui xiang tong hua gu shi li
xin fu he kuai le shi jie ju

i will be
be the one
and the angel that you love
with open arms
I’ll always be there

You must believe
That you and me
Will end up living happily
In our own fairytale story

:)

Senin, 28 Februari 2011

Kado untuk Samuel

“Aku menemukan sisi lain dari keindahan dunia ini saat mengenalmu dan ketika aku kehilangan dirimu, engkau menjadi inspirasi bagiku.”

Dewa Klasik Alexander


Aku meneguk sisa es teh tawar yang masih tersisa di gelasku. Ketika aku masih menikmatinya ekor mataku menangkap sosok anak laki-laki yang memperhatikanku. Matanya menatapku. Sebuah tatapan yang menusuk ke dalam hatiku. Tatapan yang penuh iba. Aku meletakkan gelas yang hanya menyisakan es batu yang masih membeku.
“Bu, anak kecil yang duduk di pinggir jalan itu siapa ya?” tanyaku penasaran kepada pemilik warung sambil memandang anak laki-laki tersebut.
“Ow… Duh, kasihan tuh anak, bang!”
“Kasihan kenapa, bu?”
“Sudah seminggu bapanya meninggal gara-gara sakit. Ibunya sih meninggal pas melahirkan dia. Dia ngga punya keluarga lagi. Sekarang sih dia tidur di mana saja karena di usir dari kontrakan.”
“Begitu ya, bu!”
Selesai membayar es teh tawar yang aku pesan. Aku menghampiri anak laki-laki yang hanya mengenakan pakaian kumal tanpa alas kaki. Entah sudah berapa lama dia tidak mengganti pakaiannya.
Semakin aku mendekatinya semakin jelas kelihatan kalau tubuhnya tidak terurus. Dia terus menatapku sampai aku duduk di sampingnya.
“Nama kamu siapa dek?” tanyaku dengan nada bersahabat sambil mengukir sebuah senyuman.
“Aku lapar, kak!” ucapnya sambil memegang perutnya.
Aku mencoba mengingat uang yang masih tersisa di saku dan dompetku. Hanya ada selembar sepuluh ribuan dan dua koin lima ratus.
“Nanti kakak belikan kamu makanan. Tapi nama kamu siapa?” Sekali lagi aku menanyakan namanya.
“Benar kak? Serius? Kakak ngga bohongkan?”
“Iya. Ngapain bohong? Tapi nama kamu siapa?”
Aku melihat senyuman manisnya yang memancarkan barisan giginya yang tersusun rapi tapi berwarna kuning karena tidak pernah disikat.
“Namaku Samuel Lie. Dipanggilnya Samuel. Kalau kakak?”
“Dewantara, panggil saja kak Tara!”
Dia mengulurkan tangannya lalu kusambut. Sebuah jabatan salam perkenalan yang hangat. Terasa kalau tangannya penuh dengan debu ketika tanganku bersentuhan dengan tangan munggilnya. Kukunya yang panjang menyembunyikan daki berwarna hitam di setiap kuku jarinya.
“Yuk, kita makan.”
“Di mana kak?”
“Tuh ada warteg!” ucapku sambil menunjuk sebuah warteg.
Dengan langkah semangat Samuel memegang tanganku dan menuntunku ke warteg tersebut. Wajah murungnya berubah menjadi ceria.
Aku hanya memandangnya dengan mata yang hampir copot. Lahap sekali anak ini makan. Kurang dari lima menit, makanan yang aku pesan sudah tidak tersisa lagi. Sampai menjilat jarinya segala.
“Terima kasih ya, kak!” ucapnya dengan malu-malu.
“Sama-sama,” balasku terharu meski aku tahu jatah makan malamku sudah tidak ada lagi.
*****
Aku manatap Samuel yang tidur terlelap yang hanya beralaskan koran dan tumpukan baju di kosku yang hanya berukuran 2×1,5 meter. Masih terngiang pembicaraan antara aku dengan Samuel sebelum dia terlelap.
“Aku panggil kakak dengan sebutan Ko Dewa ya?”
Aku menatapnya dengan keheranan di antara terang yang dipancarkan lilin kecil. Anehkan? Kos yang aku tinggali hanya seratus ribu sebulan. Tanpa listrik dan tanpa kamar mandi. Jadi kalau mau mandi harus ke WC umum. Itu pun harus bayar. Suara kereta api yang lewat persis di depan kosku sudah menjadi musik tersendiri bagiku. Kata orang ada harga, ada mutu. Seperti itulah gambaran kos di pinggiran rel kereta api.
“Dulu aku punya koko.”
“Trus koko kamu di mana sekarang?”
Hening. Sunyi. Bisu.
“Koko… Koko meninggal karena sakit sama seperti papa. Namanya Ko Daniel.”
Kembali kesunyian mencekam.
“Ngga apa-apakan kalau aku manggil kakak dengan panggilan Ko Dewa?”
Aku berusaha untuk tersenyum, “panggil saja Ko Tara, ya?”
“Oklah kalau begitu.”
Aku tertawa dengan tingkah lakunya yang masih polos.
Karena lelah Samuel langsung tidur terlelap. Sementara aku berusaha menutup mataku diantara suara perutku yang berbunyi karena kelaparan.
*****



“Koko pengen punya toko sendiri,” celotehku ketika mengajaknya ke tempatku bekerja. “Ngga perlu besar, yang penting milik sendiri.”
“Kenapa ngga jadi koki saja?”
“Koki?”
“Iya. Bisa makan sepuasnya. Kita makan ya ko?”
“Kamu lapar?”
“Lapar setengah mati.”
“Tapi uang koko tinggal seribu rupiah. Cuma bisa beli gorengan.”
Samuel hanya menatapku.
“Kamu disini ya, koko beliin kamu gorengan dulu.”
“Iya ko.”
Aku berlari untuk membeli dua potong pisang goreng. Begitu kembali, mata Samuel berbinar-binar ketika menerima dua potong pisang goreng.
“Ini untuk aku dan ini untuk koko,” ucapnya sambil menyerahkan sepotong pisang goreng.
“Untuk kamu saja ya!”
“Ngga mau! Koko kan belum makan apa-apa dari semalam?”
Dengan berat hati aku memakannya juga.
Setelah itu aku langsung melakukan tugasku ketika tiba di toko. Membuka toko, lalu membersihkannya, melayani pembeli dan kemudian menutupnya. Gajinya sih cukup untuk bayar kos, makan, kebutuhan sehari-hari dan biaya transportasi. Tapi beruntung Ko Willy, si empunya toko berbaik hati mengizinkan aku memakai komputernya untuk jualan online. Aku menjual tas yang ada di toko Ko Willy di blogku yang kuberi kamarsolusi.com. Keuntungannya memang sedikit. Tapi aku percaya, setia dalam hal yang kecil maka Tuhan akan mempercayakan hal yang lebih besar lagi.
“Nanti kalau ada yang beli tas sama koko, nanti koko traktir kamu di KFC.”
“Wow! Samuel doain semoga laku. AMIN”
Aku hanya tersenyum. Apa lagi melihat tubuhnya sudah bersih. Meski baju yang dikenakannya kebesaran.
Aku belum bisa membelikan Samuel baju sehinga mau ngga mau dia harus memakai pakaianku.
*****
“Kamu sikat gigi pakai garam ya?”
Samuel menatapku dengan kebingungan.
“Odolnya habis. Koko belum bisa beli.”
“Ow.”
“Begini caranya…” ucapku lalu mengambil garam dengan telunjuk tanganku dan menggosokkannya ke gigiku.
“Asin ko!”
Aku tersenyum meski hatiku perih.
“Yah iyalah masa manis.”
*****

“Badanmu panas,” keluhku bingung ketika tanpa sengaja menyentuh tubuhnya. “Kamu sakit ya?”
Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut munggil Samuel yang merah. Dahinya berkerut dan bibirnya mendesah menahan sakit.
Sementara di luar kos, gerimis mulai turun.
Tubuh Samuel kedinginan. Tidak ada jaket atau selimut. Aku berusaha menghangatkan tubuhnya dengan menempelkan beberapa baju ke seluruh tubuhnya.
“Kita ke dokter ya?” usulku, meski aku sendiri tidak yakin mendapat pertolongan tanpa uang yang cukup. Orang miskin dilarang sakit! Kalau berobat harus pinjam sana-sini buat biaya berobat. Setelah sembuh kerja keras lagi buat bayar hutang.
Aku semakin bingung ketika Samuel tidak menjawab. Dia hanya mengerang dengan mata tertutup rapat.
Aku menggendong tubuh Samuel dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Entah kenapa aku takut kehilangan Samuel. Meski baru dua minggu mengenalnya. Rasanya seperti terjalin ikatan batin yang kuat diantara kami.
Sehari tanpa ocehan Samuel rasanya ada yang aneh. Pertanyaan-pertanyaan sering terlontar dari mulutnya hingga kadang aku kewalahan menjawabnya.
“Woi, mau ke mana loe?” sergah satpam rumah sakit ketika melihatku. “Enak saja main masuk!”
“Adik saya sakit, pak?”
Satpam tersebut memandangku dan Samuel berkali-kali. Mungkin dia bingung, aku yang pribumi memiliki adik yang keturunan Tionghoa.
“Bawa saja ke rumah sakit lain. Di sini bayarnya mahal. Ngga terima pasien kayak begini!”
Ya Tuhan? Apa rumah sakit ini hanya menerima pasien yang menaiki mobil mewah yang bisa di rawat di sini? Sementara orang miskin sepertiku tidak diterima?
Ketika satpam tersebut mengarahkan mobil mewah untuk mendapatkan parkir aku langsung menerobos masuk. Aku tetap nekat untuk masuk. Apa pun akan aku lakukan untuk Samuel. Satpam tersebut hanya pasrah dengan sikapku. Aku tidak menghiraukan tatapan orang yang melihatku basah kuyup tanpa alas kaki. Sandal nyang kupakai tadi putus. Mungkin sudah waktunya untuk diganti.
Aku tidak menghiraukan tatapan orang yang memandangku. Dinginnya AC menusuk hingga tulang sum-sumku.
*****

Empat hari kemudian.
“Hemofilia?” tanyaku kaget.
“Penyakit gangguan pembekuan darah dan diturunkan oleh melalui kromosn X,” ucap dokter muda yang cantik perawakannya memberiku penjelasan.
Aku menggagumi kecantikannya.
“Tapi selama ini tidak ada keanehan yang saya temui, seperti pendarahan yang terus menerus atau terjadi benturan pada tubuhnya yang mengakibatkan kebiru-biruan. Kalau boleh tahu, Samuel mengidap hemofilia A atau Hemofilia B, dok?”
“Begitu ya? Hemofilia B.”
Aku terdiam.
“Tidak hanya itu, hasil pemeriksaan menyatakan kalau dia juga positif HIV.”
Aku berdiri seperti patung. Samuel yang masih berumur enam tahun mengidap HIV? Ayah atau ibunyakah yang menularkan? Atau karena dia pernah menjalani transfusi darah dan ternyata Human Immunodeficiency Virus lolos dalam transfusi darah yang dijalanninya.
Kini aku tahu, kenapa tidak ada satu pun keluarganya yang mau menampungnya yang sebatang kara. Mungkin ayahnya meninggal karena HIV juga. Entahlah.
Aku menatap wajah pucat Samuel yang terbaring lemah dengan infus yang terpasang ditubuhnya. Selama Samuel di rawat tidak ada satu pun kata keluh kesah yang keluar dari mulutnya.
Masih jelas tergambar di memoriku pembicaraan kami berdua ketika mengajaknya makan di KFC di salah satu mal di bilangan Jakarta Barat.
“Samuel pengen kado natal!” Ungkap Samuel tiba-tiba begitu melihat nuansa natal yang menghiasi setiap penjuru mal.
“Mau kado apa?”
“Cuma pengen boneka Tazmania.”
“Nanti koko belikan kalau koko sudah punya duit. Beberapa harri ini belum ada tas yang laku. Nanti koko belikan boneka Tazmania yang gede.”
“Yang kecil juga ngga apa-apa kok.”
“Tapi jangan lupa berdoa ya.”
“So, pasti!”
Malamnya sebelum beranjak tidur, kembali dia mengutarakan keinginannya.
“Koko pasti belikan buat kamu. Berharap sebelum natal banyak tas yang laku.”
“Amin!” teriaknya memecah kesunyian malam.
Hatiku miris, seharian aku dan Samuel hanya minum air kran. Tidak ada duit yang tersisa.
“Maafkan koko, Samuel,” bisikku dalam hati sambil mengusap kepalanya.
Menit berikutnya.
Dia mengajakku berdoa. Biasanya aku yang mengajaknya.
“Tuhan… Berkati Ko Tara ya. Berkati pekerjaannya dan usaha on…”
“Online.” timpalku yang mengetahuinya kesulitan menyebut kata tersebut.
“Usaha onlinenya. Berkati juga bloknya.”
Aku tersenyum ketika dia menyebut kata blog dengak pemakaian huruf K dibelakangnya.
“Nama blognya apa ko?”
Kamarsolusi dot com,” ucapku dengan perlahan-lahan.”
“Berkati kamarsolusi dot kom ya Tuhan. Biar banyak orang yang diberkati.”
Aku terharu. Aku meneteskan air mataku.
*****
“Ko, aku mau pulang saja!”
“Kenapa sayang? Di sinikan enak? Ngga kayak di kos koko.”
“Tapi aku kasihan koko harus berhutang untuk bayar semuanya.”
Diam. Sesak.
“Kamu jangan pikirkan itu ya, sayang. Tuhan pasti cukupkan semuanya.”
Tidak ada pilihan selain meminjam uang dengan Ko Willy dengan jaminan gajiku di potong setengah dari seharusnya aku terima setiap bulan.
Sebatang kara seperti ini tidak bisa berharap pertolongan kepada keluarga. Ah, betapa indahnya kalau masih memiliki keluarga. Teman? Ini Jakarta. Uang ngga jatuh dari pohon kayak daun kering. Siapa yang mau memberikan pinjaman kepadaku tanpa jaminan apa-apa yang bisa disita kalau tidak mampu melunasi hutang yang ada? Memberikan pinjaman ke keluarga sendiri saja masih pakai hitung-hitungan. Kalau mau nyumbang harus di ekspos. Berharap kepada manusia memang sering mengecewakan.
“Kamu harus di rawat di sini supaya cepat sembuh.”
“Ko…. Maafkan aku.”
“Kenapa harus minta maaf?”
“Aku sudah merepotkan koko.”
Aku menggenggam tangannya. “Kamu tidak merepotkan kok. Percayalah! Koko malah senang bisa berkorban buat kamu.”
******
12915652635125962 

1291565283359961275

1291565305740409917
Segala macam usaha telah di coba oleh tim dokter yang menangani Samuel. Sudah dua minggu terakhir ini berbagai obat pun silih berganti dimasukkan ke dalam tubuhnya.
Setiap hari berjam-jam aku menemaninya setelah pulang dari jaga toko. Mengobrol, bergurau atau kadang-kadang berdongeng untuknya.
“Ko, apa artinya meninggal dunia?”
Pertanyaan yang menghentakkan diriku yang lelah dan lapar. HIV sudah memorak-porandakan seluruh sistem pertahanan tubuh Samuel. Infeksi yang tidak terlalu berat pun dapat menimbulkan penyakit yang fatal.
“Artinya, kamu akan suatu tempat yang jauh. Tempat di mana kamu berasal.”
“Perginya sendirian?” tanyanya lemah.
Mataku berkaca-kaca. Namun aku mencoba untuk menahan agar air mata itu tidak jatuh.
“Sendirian. Tapi kamu jangan takut.”
“Kalau aku meninggal dunia, siapa yang akan menemani koko?”
Akhirnya air mataku juga jatuh. Diantara penderitaannya dia masih memikirkanku.
“Aku tahu, koko sering ngga makan biar aku kenyang. Koko sering jalan kaki pulang pergi ke toko biar bisa belikan aku sesuatu setiap hari. Nanti di sana, siapa yang motongin kuku Samuel?” ucapnya sambil meneteskan air matanya.
Aku memeluknya.
“Kamu ngga usah mikirin koko ya, sayang!  Tuhan pasti menjaga koko.”
“Nanti kalau aku sudah besar dan punya uang yang banyak. Aku mau belikan koko sebuah toko. Biar koko ngga usah kerja lagi. Trus belikan koko rumah dan mobil, biar kalau hujan bisa tetap tidur enak dan tidak perlu lagi jalan kaki.”
Mulutku tertutup rapat. Bungkam. Tak ada kata yang bisa melewati kerongkonganku. Di tengah rasa sakitnya, dia masih menyimpan sebuah impian. Bukan keluh kesah karena sakit yang di deranya.
******
Aku membawa sebuah boneka Tazmania kecil untuk Samuel. Samuel yang terbaring lemah memaksakan senyumannya.
“Ko…”
“Kenapa sayang?”
“Besok aku tidak bisa ikut koko natalan di gereja.”
“Ngga apa-apa.”
“Kamu suka ngga bonekanya?”
“Terima… kasih… ya, ko! Bonekanya bagus banget.”
“Maafkan koko ya. Koko ngga bisa belikan kamu boneka yang gede.”
“Ko, aku mau… kasih koko… kado.”
Aku tercengang!
“Aku cuma… bisa kasih lagu buat koko…”
Aku mendekatkan kupingku di wajah Samuel. Suaranya semakin pelan.
“Ku yakin saat Kau berfirman
Ku menang saat Kau bertindak
Hidupku hanya ditentukan oleh perkataanMu
Ku aman karna Kau menjaga
Ku kuat karna Kau menopang
Hidupku hanya ditentukan oleh kuasaMu
Bagi Tuhan tak ada yang mustahil
Bagi Tuhan tak ada yang tak mungkin
MujizatNya disediakan bagiku
Ku diangkat dan dipulihkanNya”
Air mataku terus jatuh ketika dengan susah payah dia menyelesaikan lagu tersebut. Meski sudah tidak ada lagi harapan Samuel tetap percaya mujizat itu ada.
“Selamat natal ya ko,” ucapnya dengan sangat pelan.
“Selamat natal juga sayang.”
“Ko…”
“Iya, sayang!”
“Koko bisa nyanyikan aku lagi malam kudus? Tapi pake bahasa inggris.”
Tanpa berpikir panjang aku memenuhi permintaan Samuel.
Silent night, holy night
All is calm and all is bright
Round yon virgin mother and child
Holy infant so tender and mild
Sleep in heavenly peace
Sleep in heavenly peace
Silent night, holy night
Shepherds quake at the sight
Glories stream from Heaven afar
Heavenly hosts sing halleluia
Christ the savior is born
Christ our savior is born
Silent night, holy night
Son of God
Love’s pure light
Radiant beams from thy holy face
With the dawn of redeeming grace
Jesus Lord at thy birth
Jesus Lord at thy birth
Halleluia!
Halleluia!
Halleluia!
Christ the savior is born
Tangan kanan Samuel mendekap boneka Tazmanianya sementara tangan kirinya menggengam tanganku.
Genggamannya makin lama makin lembut hingga tak ada lagi nadinya yang berdetak.
“Surga menantimu, pahlawan kecilku,” bisikku dikupingnya yang dingin.


12915653581392454104

12915653731802124900
*****
TAMAT
( NANTIKAN NOVELnya yang akan segera diterbitkan. AMIN)


Cerpen ini saya dedikasikan untuk ODHA (orang dengan HIV/AIDS), percayalah kalian adalah makluk tuhan yang paling bahagia dan berharga di mata Tuhan dengan keadaan apapun.
“Jauhi virusnya bukan orangnya.”

selengkapnya : http://muda.kompasiana.com/2010/12/06/kado-untuk-samuel/

Selasa, 01 Februari 2011

Katy Perry - Firework



i love this song so much :)

Do you ever feel like a plastic bag
Drifting throught the wind
Wanting to start again

Do you ever feel, feel so paper thin
Like a house of cards
One blow from caving in

Do you ever feel already buried deep
Six feet under scream
But no one seems to hear a thing

Do you know that tehre's still a chance for you
Cause there's a spark in you

You just gotta ignite the light
And let it shine
Just own the night
Like the Fourth of July

Cause baby you're a firework
Come on show 'em what your worth
Make 'em go "Oh, oh, oh!"
As you shoot across the sky-y-y

Baby you're a firework
Come on let your colors burst
Make 'em go "Oh, oh, oh!"
You're gunna leave 'em fallin' down-own-own

You don't have to feel like a waste of space
You're original, cannot be replaced
If you only knew what the future holds
After a hurricane comes a rainbow

Maybe you're reason why all the doors are closed
So you can open one that leads you to the perfect road

Like a lightning bolt, your heart will blow
And when it's time, you'll know

You just gotta ignite the light
And let it shine
Just own the night
Like the Fourth of July

Cause baby you're a firework
Come on show 'em what your worth
Make 'em go "Oh, oh, oh!"
As you shoot across the sky-y-y

Baby you're a firework
Come on slet your colors burst
Make 'em go "Oh, oh, oh!"
You're gunna leave 'em fallin' down-own-own

Boom, boom, boom
Even brighter than the moon, moon, moon
It's always been inside of you, you, you
And now it's time to let it through

Cause baby you're a firework
Come on show 'em what your worth
Make 'em go "Oh, oh, oh!"
As you shoot across the sky-y-y

Baby you're a firework
Come on slet your colors burst
Make 'em go "Oh, oh, oh!"
You're gunna leave 'em goin "Oh, oh, oh!"

Boom, boom, boom
Even brighter than the moon, moon, moon
Boom, boom, boom
Even brighter than the moon, moon, moon

Jumat, 28 Januari 2011

new :p

Simply Star

 
Time To Work


Red Wine


Look's My Jumpsuit


Halfway



by : Cassandra Cassie Aurelia :)

Minggu, 16 Januari 2011

Zodiak Baru

Aquarius : 17 feb - 11 mar
 
-Pisces    : 12 Maret-18 April

-Aries     : 19 April-13 Mei

-Taurus    : 14 Mei-21 Juni

-Gemini    : 22 Juni-20 Juli

-Cancer    : 21 Juli-10 Agustus

-Leo       : 11 Agustus-16 September

-Virgo     : 17 September-30 Oktober

-Libra     : 31 Oktober-23 November

-Scorpio   : 24 November-29 November

-Ophiuchus : 30 November-17 Desember

-Sagitarius: 18 Desember-20 Januari

-Capricorn : 21 Januari-16 Februari


Meski telah beberapa tahun berselang dari waktu diketemukannya, ternyata Ophiuchus, rasi bintang ke-13 masih saja asing di telinga kita. Mungkin acap kali terdengar bahwa rasi bintang yang kita kenal ada 12. Di Koran-koran, televisi, bahkan beberapa situs dan media-media perzodiakan masih menganggap bahwa rasi bintang ada 12. Itu salah besar. Sangat mengherankan bahwa kekeliruan ini tidak serta merta dibenahi. Hingga kabar pertambahan rasi bintang ini menjadi seakan sirna ditelan waktu.

Selama ini, kita telah mengenal dengan akrab 12 zodiak yang sangat popular, yakni: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpius, Sagittarius, Capricornus, Aquarius, dan Pisces. Padahal jumlah zodiak ini sekarang tengah bertambah, dan bisa jadi Anda dapat berpindah zodiak dari Libra menjadi Virgo, Leo menjadi Cancer, dan sebagainya. Ini dikarenakan rasi bintang ke-13 yakni Ophiuchus.

Dahulu, rasi Ophiuchus tidak memiliki lambang dan terletak diantara Scorpio dan Sagittarius. Belakangan setelah diketahui keberadaannya akibat pergeseran lintasan tata surya, maka eksistensi dari Ophiuchus pun diketahui dan dilambangkan sebagai gambar pawang ular. Praktis hal ini menggeser bulan-bulan tanggal zodiak.

Jumat, 14 Januari 2011

DJ Earworm - United State of Pop 2010 (Don't Stop the Pop)



Don’t stop the pop
(Ahh, ahh-ahh ahh…)
Can’t stop the clock
(So baby let’s go)
I wanna celebrate
And I don’t want the party to stop
(Hey-ay!) (Ayy-o)
Tonight we can get a little stronger,
Tonight we can go a little longer
Can’t stop the clock
Tik tok, don’t stop the pop

I know a place where they
Dance dance dance dance
Till I like it
Rude boy
Dyamite
A bad romance

I know a place where they
go (go) go (go) go
Giddy up and
Can make your bed rock
Don’t stop the pop

It happens all the time
The melody, in my head
Make me wanna say
The time pass but we
Let the beat rock
Let the DJ go to play my favorite song

Don’t stop the pop
(Don’t stop baby)
Don’t stop the pop
So baby let’s go
I wanna celebrate
And I don’t want the party to stop
(Hey-aye!) (Ayy-o)

Tonight we can get a little stronger
(Ayy!)
Tonight we can go a little longer
(Ayy!)
Can’t stop the clock
Tik tok, don’t stop the pop

We can dance
(Woah oh-woah)
Like it goes on and on and on
Like shooting stars (like shooting stars)
Dance, until we die
Like it goes
On and on and on
On and on and on and on and
Dance
Like it’s the last night of your life life
Dance
Like we’ll be young forever
Dance dance dance that’s tomorrow just right now now now
‘Cause we’re never getting old

It happens all the time
I’m always hearing your
Melody, in my head
You make me wanna say
The time pass and we
Let the beat drop
Cuz we gon’ rock rock rock rock rock
When the music drops
Don’t stop the pop

Don’t stop the pop
Don’t stop baby
Don’t stop the pop
So baby let go
(One love one love!)
I wanna celebrate
And I don’t want the party to stop
(Hey-aye!) (Ayy-o)

Tonight we can get a little stronger
(Ayy!)
Tonight we can go a little longer
(Ayy!)
Can’t stop the clock
Tik tok, don’t stop the pop

Let’s go all the way tonight
I want it all, it all, it all
I just want it all, I just want
everything as long as it’s free
(ohh-ohh, ohh-ohhh)
I want it all

Ain’t got no money in my pocket but
I wanna be a billionaire
Go DJ!
Got my iPod
On the stereo
If I could write you a song
The world better prepare
Oh my god
Listen to my mix
On the radio

Hands up
(Hands up!)
Suddenly we all got our hands up
Put your hands up
Now put your hands up!
I throw my hands up in the air sometimes, saying
Ohh myyyyyyy god.

Don’t stop the pop
Don’t stop baby
I don’t wanna stop
Spreading my wings
It’s like I’m in flight
Let’s fly away
Life is just a party
And i don’t want the party to stop
(hey-aye!) (ayy-o)

Tonight we can go a little stronger
(Ayy!)
tonight we can go a little longer
(Ayy!)
Can’t stop the clock
Tik tok, tik tok don’t stop the pop

Let’s go
Faster, faster
Don’t stop
Go faster
(ayy o)
Just going out to
Roll all night
Baby I don’t want the party to stop
Hey-aye!
Everybody
From New York, to
California
(Ayy!)
Can’t stop the clock

No regrets
There’s not a thing that I would change
Can’t stop the clock
We’re unforgettable
ayy!
We’re undeniable
So hot
We’re on top
Tik tok
Don’t stop the pop

(Woah oh-woahh)
don’t stop baby
(Woah oh-woahh)
Wont stop baby
‘Cause you’re amazing, just the way you are

Kamis, 13 Januari 2011

Taio Cruz - Dynamite




I-I-I-I-I-I
I came to dance-dance-dance-dance
I hit the floor cause that's my plans plans plans plans
I'm wearing all my favorite brands brands brands brands
Give me some space for both my hands hands hands hands.
Yeah, yeah.

Cause it goes on and on and on.
And it goes on and on and on.
Yeah.

I throw my hands up in the air sometimes
Saying ay-oh, gotta let go.
I wanna celebrate and live my life
Saying ay-oh, baby let's go.
Cause we gon rock this club
We gon' go all night
We gon' light it up
Like it's dynamite.
Cause I told you once
Now I told you twice
We gon light it up
Like it's dynamite

I came to move move move move
Get out the way of me and my crew crew crew crew
I'm in the club so I'm gonna do do do do
Just what the came here to do do do do
Yeah, yeah

Cause it goes on and on and on.
And it goes on and on and on.
Yeah.

I throw my hands up in the air sometimes
Saying ay-oh, gotta let go.
I wanna celebrate and live my life
Saying ay-oh, baby let's go.
Cause we gon rock this club
We gon' go all night
We gon' light it up
Like it's dynamite.
Cause I told you once
Now I told you twice
We gon light it up
Like it's dynamite.

I'm gonna take it all like
I'm gonna be the last one standing
I'm alone and all I
I'm gonna be the last one landing.
Cause I-I-I believe it
And I-I-I, I just want it all, I just want it all.
I'm gonna put my hands in the air
Ha-hands hands in the air
Put your hands in the air-air-air-air-air-air-air-air

I throw my hands up in the air sometimes
Saying ay-oh, gotta let go.
I wanna celebrate and live my life
Saying ay-ooh, baby let's go.
Cause we gon rock this club
We gon' go all night
We gon' light it up
Like it's dynamite,
Cause I told you once
Now I told you twice
We gon light it up
Like it's dynamite

Jumat, 07 Januari 2011

Penyakit Vertigo

Dalam berbagai pembahasan, vertigo diterangkan dengan batasan yang berbeda-beda.
Namun, umumnya vertigo dijelaskan sebagai adanya ketidakseimbangan atau gangguan keseimbangan. Vertigo berasal dari bahasa Yunani yang berarti memutar. Rasa sakit pada vertigo juga berputar-putar atau yang sering disebut dengan pusing tujuh keliling.

Vertigo kadang disertai rasa terhuyung seakan mau jatuh dan dengan bunyi berdengung pada telinga. Namun, vertigo dapat muncul akibat gangguan mata atau leher. Ukuran lensa, misalnya, antara mata kiri dan kanan berbeda jauh, atau terjadi gangguan pada sumbu mata sehingga menyebabkan penglihatan menjadi rangkap dan kabur.

Pada dasarnya vertigo adalah gangguan keseimbangan pada susunan saraf yang penyebabnya secara pasti kurang dapat dipastikan. Berbagai penyakit di bagian tubuh lain maupun di sekitar otak juga menimbulkan vertigo. Rasa sakit vertigo kadang dibarengi dengan mual, pucat, keringat dingin, muntah, perubahan denyut nadi, tekanan darah, dan diare.

Vertigo merupakan gejala suatu penyakit. Sederet penyebab dapat disebutkan antara lain adanya benturan akibat kecelakaan, stres, gangguan pada telinga bagian dalam, obat-obatan, terlalu sedikit atau terlalu banyak aliran darah ke otak, dll. Vertigo juga berdampak rasa terhuyung jika berdiri di ketinggian atau bingung berada di tempat yang ramai dan asing.
Terhuyung atau sempoyongan biasanya dihubungkan dengan gangguan pada sistem keseimbangan. Gangguan keseimbangan ini beragam sehingga penderita sulit mengemukakan keluhannya secara rinci dan tepat.

Gangguan keseimbangan pada vertigo ada yang muncul saat berbaring pada posisi tertentu, saat tengadah, atau perpindahan gerak dari posisi satu ke posisi yang lain. Setelah mengalami selama beberapa hari, terhuyung dapat mereda. Namun, kadang penderita masih diganggu oleh rasa tidak stabil seperti berada di atas kapal yang diombang-ambingkan ombak.

Vertigo dapat muncul setiap kali berada di keramaian atau saat berada di tengah lapangan luas yang kurang penerangan. Vertigo juga banyak dialami oleh para penyelam yang belum berpengalaman. Mereka umumnya kehilangan orientasi sehingga merasa cemas bercampur bingung.

Seorang dokter ahli syarat menyatakan penyebab vertigo terbanyak adalah ganggunan pada leher. Gangguan leher ini ditimbulkan adanya pengapuran pada tulang leher yang menyebabkan vertigo. Tulang leher sebagai penyangga kepala ketika mengalami gangguan menyebabkan rasa terhuyung atau sempoyongan.

Vertigo karena gangguan leher, selain diatasi dengan obat, juga dengan fisioterapi berupa latihan relaksasi untuk daerah leher. Jika perlu dilakukan traksi atau otot-otot yang kaku ditarik agar ruas yang menyempit bisa dipulihkan.

Namun, adakalanya vertigo hanya disebabkan oleh stres. Meski penderita mengalami gejala kepala berputar tujuh keliling dan bahkan sampai muntah-muntah, namun begitu stres dapat ditanggulangi vertigo pun menghilang. Vertigo pada umumnya bukan gangguan kesehatan serius. Akan tetapi semakin dini penanganannya vertigo akan semakin cepat dapat diatasi.